Yang sering
dipermasalahkan oleh ulama Fiqh yg tidak mengerti Keutamaan Awrad umum maupun
khusus dan ahli ingkar tashawuf dan thariqah
Sebagai contoh
jaminan yang sering dipermasalahkan bahkan diingkari oleh sebagian ulama yang
tidak mengerti thariqah atau oleh ulama yang ingkar thariqah adalah:
Ihwan Tijani
yang istiqamah dengan thariqahnya mendapat jaminan masuk surga tanpa hisab dan
tanpa disiksa, dirinya, kedua orang tuanya, istri maupun anak-anaknya. Jaminan
ini sebenarnya sesuai dengan janji Allah SWT dalam Al Qur’anul Kariim:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ ﴿ابراهيم:٤١﴾
“Ya Tuhan kami,
berilah aku ampunan dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada
hari terjadinya hisab (hari kiamat)"(QS. Ibrahim: 41).
يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ
وَلَا أَنتُمْ تَحْزَنُونَ ﴿٦٨﴾ الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا
مُسْلِمِينَ ﴿٦٩﴾ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ
﴿٧٠﴾﴿الزخرف: ٦٨- ٧٠﴾
"Hai
hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu
bersedih hati” (68). “(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami
dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri” (69). “Masuklah kamu
ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan."(70) (QS. Az
Zuhruf: 68-70)
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ
ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم
مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ ﴿الطور:٢١﴾
“Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada
mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan
apa yang dikerjakannya” (QS. At Thur: 21).
Hadits Nabi
Muhammad SAW:
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: وَعَدَنِيْ رَبِّيْ عَزَّوَجَلَّ أَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ مِنْ
أُمَّتِيْ سَبْعِيْنَ ألْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ، مَعَ كُلِّ ألْفٍ
سَبْعُوْنَ ألْفًا وَثَلاَثُ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِ رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ
(مسند إمام أحمد بن حنبل)
Rasulullah SAW
bersabda: Tuhanku berjanji kepadaku bahwa ummatku akan masuk surga tanpa hisab
dan tanpa disiksa sebanyak 70.000 (tujuh puluh ribu) orang, bersama setiap
seribu orang tersebut, 70.000 (tujuh puluh ribu) orang, dan (ditambah) dengan
tiga cidukan dari cidukan Tuhanku Yang Maha Mulya dan Maha Perkasa. (Musnad
Imam Ahmad bin Hambal, hadits no. 22357)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: إنَّ مِنْ أمَّتِيْ مَنْ يَشْفَعُ فِي الْفِئَامِ مِنَ النَّاسِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْقَبِيْلَةِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْعُصْبَةِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْوَاحِدِ، حَتَّى يَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ. (رَوَاهُ
التُّرْمِذِيْ) وَزَادَ رَزَيْنُ (وَإِنَّمَا شَفَاعَتِيْ فِي أهْلِ الْكَبَائِرِ،
وَإنَّهُ لَيُؤْمَرُ بِرَجُلٍ) (مسند إمام أحمد بن حنبل)
Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya sebagian dari ummatku ada yang bisa memberi syafaat
terhadap banyak golongan, ada yang bisa memberi syafaat kepada Qabilah /
sukunya, ada yang bisa memberi syafaat kepada keluarganya, ada yang bisa
memberi syafaat kepada satu orang saja sehingga mereka semuanya masuk surga.
(HR. Thurmudzi) Dan Imam Razain dalam riwayatnya menambahkan: “Sesungguhnya
syafaatku akan diberikan kepada ahli kabair (pelaku dosa dosa besar), dan hal
tersebut akan dikuasakan (diwakilkan) kepada seorang laki laki (Wali Allah)”.
Catatan
penting:
== 1 ==
“Sesungguhnya sebagian dari ummatku ada yang bisa memberi syafaat terhadap
banyak golongan, ada yang bisa memberi syafaat kepada Qabilah / sukunya, ada
yang bisa memberi syafaat kepada keluarganya”
Jaminan masuk
surga tanpa hisab dan tanpa siksa bersama istri istrinya, anak anaknya dan
kedua orang tuanya, sesuai Al Qur’an dan Haditds Nabi Muhammad SAW.
== 2 ==
“Sesungguhnya syafaatku akan diberikan kepada ahli kabair (pelaku dosa dosa
besar), dan hal tersebut akan dikuasakan (diwakilkan) kepada seorang laki laki
(Wali Allah)”.
Kami yakin pula
bahwa isyarah dari makna hadits tersebut diatas (dikuasakan (diwakilkan) kepada
seorang laki laki (Wali Allah)”. tertuju kepada guru kita Al Quthbi Al Maktum
Abil Abbas Ahmad bin Muhammad At Tijani ra. yang mana ketika beliau mendapat
amanat dari Rasulullah SAW untuk mengamalkan dan menyebarkan Thariqah Tijani
yang mulya ini, beliau bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW: “Apa jaminan
yang Tuan berikan kepada hamba dan orang yang mengikuti hamba?.. Nabi Muhammad
SAW menjawab: Kamu adalah pintu rahmat Allah SWT bagi pelaku dosa dosa besar
dan ahli maksiat yang ingin bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT”. dari
kitab yang sama juga hadits:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الله قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبِيْ
قَالَ ثَنَا هَاشِمْ بِنْ اَلْقَاسِمِ قَالَ ثَنَا اَلْمَسْعُوْدِيْ قَالَ ثَنَي
بَكِيْرُ بْنِ الأَخْنَسِ عَنْ رَجُلٍ عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ اَلْصِّدِّيْقِ قَالَ،
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيْتُ سَبْعِيْنَ
ألْفًا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وُجُوْهُهُمْ كَالْقَمَرِ
لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَقُلُوْبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ فَاسْتَزْدَتْ
رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِيْ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِيْنَ ألْفًا قَالَ
أبُوْ بَكَرِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَرَأيْتُ أنَّ ذَلِكَ آتِ عَلَى أهْلِ الْقُرَى
وَمُصِيْبُ مَنْ حَافَاتَ الْبَوَادِيْ"(مسند إمام أحمد بن حنبل)
Bersabda
Rasulullah SAW: ”Aku diberi (oleh Allah SWT) 70.000 (ummatku) akan masuk surga
tanpa hisab. Wajah wajah mereka bagaikan bulan purnama, sedangkan HATI MEREKA
BERADA DI HATI SEORANG LAKI LAKI (Wali Allah), kemudian Allah SWT memberi
tambahan pada setiap orang (dari jumlah 70.000 tersebut) sebanyak 70.000 orang.
Berkata Abu Bakar As Shiddiq ra. Maka aku melihat bahwa karunia tersebut
diberikan kepada penduduk suatu kampung yang memenuhi sewluruh lembah”.
Catatan
penting:
Kalau kita
hitung, dari jumlah 70.000 x 70.000 maka jumlah keseluruhannya sebanyak
4.900.000.000.- (empat milyar sembilan ratus juta). Subhanallah wa
tabaarokallaah... semoga kita tergolong pada jumlah tersebut.
HATI MEREKA
BERADA DI HATI SEORANG LAKI LAKI (Wali Allah), Haqqul yaqin, Laki laki yang
dimaksud adalah guru kita, Al Quthbi Al Maktum Ahmad bin Muhammad At Tijani ra.
dimana pada posisi tersebut beliau juga dikenal sebagai HATI RASULULLAH atau
QALBU MUHAMMADIYYAH. Yang merupakan wadah dari lautan Rahmat Allah SWT.
(Rahmatan lil ‘alamiin).
Dan masih
banyak hadits serupa yang menjelaskan dhamanat (jaminan) dari Allah SWT kepada
Rasulullah SAW sebagai syafaat atas ummat beliau.
Kalau kita
renungkan, andaikan seluruh ihwan Tijani dikumpulkan bersama istri istrinya,
anak anaknya dan kedua orang tuanya, kami yakin jumlah seluruhnya tidak akan
mencapai 1/3 (sepertiga) dari jumlah ummat Rasulullah SAW. yang mana menurut
riwayat hadits yang kedua dalam rawi MAULID AD DIBA’I dinyatakan bahwa 1/3
ummat Rasulullah SAW akan masuk surga tanpa hisab, 1/3 masuk surga melalui
hisab yang ringan dan 1/3nya lagi akhirnya masuk surga juga walaupun melalui
hisab yang berat dan ketat,
Dengan demikian
maka masuk akal / tidak mustahil bahkan wajar sekali apa yang dijanjikan
Rasdulullah SAW kepada Sayyidi Syeikh Ahmad Tijani ra. bahwa ihwan Tijani
beserta anak anaknya, istri istrinya dan kedua orang tuanya dijamin masuk surga
tanpa hisab dan tanpa siksa berkat rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang
disebabkan tingginya martabat Sayyidi Syeikh ra. bukan karena kemulyaan dari
masing masing pribadi ihwan tersebut.
Renungkan wahai
saudaraku!!!....
Dalam satu
haditsnya Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ أخِرُ كَلاَمِهِ: لآاِلَهَ اِلاَّ
اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ (رواه البخاري ومسلم – صحيح)
“Barangsiapa
yang kalimat terakhirnya (sebelum mati mengucapkan) Laailaaha illallah, maka
dia masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim – Shahih).
Ini adalah
jaminan dari Allah SWT, melalui lisan Al Amin Rasulullah SAW, bahwa orang yang
sebelum mati (kalimat terakhir) yang dia ucapkan adalah Laailaaha illallah,
maka dia dijamin masuk surga. CUKUP 1 KALI LAAILAAHA ILLALLAAH – MASUK SURGA.
Pertanyaannya:
Bagaimana dengan para pengamal awrad Thariqah At Tijaniyyah yang mana mereka
wajib istiqamah setiap hari:
1. Menjaga dan
mengamalkan syariat Islam dengan baik, terutama shalat lima waktu diawal waktu
dan berjamaah.
2. Wajib
beristighfar pagi dan sore 230 kali, bershalawat pagi dan sore 262 kali serta
membaca dzikir laailaaha illallaah 300 kali. Lalu setiap jum’at sore wajib
membaca laailaaha illallaah minimal 1000 kali.
3. Sangat
ditekankan agar istiqamah shalat sunnah rawatib, tahajjud dan duha.
4. Sangat
ditekankan agar selalu membaca Qur’an minimal 1 juz setiap hari sehingga setiap
bulan minimal hatam 1 kali. Serta berbagai kebaikan lainnya dengan niat ibadah
karena Allah SWT.
Kemudian
dijanjikan oleh Rasulullah SAW melalui Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At
Tijani ra, kepada mereka bahwa DIRINYA, ISTRI, ANAK-ANAK SERTA KEDUA ORANG
TUANYA MASUK SURGA TANPA HISAB. Apakah menyalahi syariat Islam yang suci
ini?......
Oleh : KH. Drs. Muhammad Yunus A. Hamid