"Ketahuilah, bahwa tashawuf itu ialah patuh mengamalkan perintah dan menjauhi larangan lahir dan bathin sesuai dengan ridha-Nya, bukan sesuai dengan ridhamu" (Asy-Syaikh Ahmad At-Tijani, Jawahirul Ma'ani, 2 : 84)

Kamis, 14 Maret 2013

Sayyid Quds Hamid Ijazahkan Kitab Arba’in Nawawi

Puworejo, NU Online
Kegiatan malam Jum’at di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo tidak seperti biasanya. Kalau biasanya setiap malam Jum’at para santri mempunyai kegiatan di masing-masing kamar dan organisasi himpunan daerah.

Tapi malam tadi, Kamis (2/2) bertepatan dengan 10 Rabi’ul awwal 1433 berbeda. Karena Pesantren An-Nawawi kedatangan tamu Sayyid Quds Hamid Bin Mahmud Assamara’i dari Irak.

Maksud kedatangan beliau adalah dalam rangka memberikan Ijazah kitab Arbai’in Nawawi kepada santri-santri An-Nawawi. Beliau memperoleh sanad Ijazah kitab Arba’in Nawawi ke- 16 secara muttashil dari Syekh Muhyiddin Yahya bin Syarof An-Nawawi pengarang kitab Arba’in Nawawi.

Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Purworejo H Mahsun Zain dan beberapa Alumni dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Mahsun menyampaikan rasa terima kasih kepada Sayyid Quds Hamid Bin Mahmud Assamara’i yang telah berkenan hadir di Pesantren An-Nawawi.

“Santri-santri An-Nawawi ini berasal berbagai daerah di Indonesia. Dan santri-santri ini nantinya akan berjuang menyebarkan Agama Islam di masing-masing daerah asalnya. Harapan saya semoga dari Pondok Pesantren ini akan lahir Ulama-ulama besar yang mampu membentengi Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah,” imbuh Pak Bupati yang kebetulan juga alumni Pesantran An-Nawawi ini.

Sementara itu, dalam sambutannya Pengasuh An-Nawawi KH Achmad Chalwani Nawawi berpesan agar para santri bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses  Ijazah Kitab Arba’in Nawawi yang akan dilaksanakan tersebut.

Ahmad Chalwani menekankan pentingnya sanad dalam belajar agama. “Dalam ajaran Islam sanad keilmuan itu sangat penting. Barang siapa memuliakan sanad berarti ia memuliakan agama dan barang siapa meremehkan sanad, berarti ia meremehkan agama,” tuturnya.

Sebelum prosesi pemberian ijazah dilaksanakan, Sayyid Quds Hamid Bin Mahmud Assamara’i menceritakan Biografi singkat pengarang Kitab Arba’in Nawawi Syekh Muhyiddin Yahya bin Syarof An-Nawawi pengarang kitab Arba’in Nawawi yang zuhud dan wara’.

Sayyid Quds juga berpesan kepada para santri untuk selalu bertakwa kepada Allah karena kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil Allah SWT, taat kepada guru yang telah mendidik tanpa kenal lelah, hidup zuhud dan wara’ seperti yang telah diajarkan para ulama’ salaf.

Prosesi pemberian ijazah dimulai dengan pembacaan sanad yang diterima Quds dari guru-gurunya sampai Syekh Muhyiddin Yahya bin Syarof An-Nawawi pengarang kitab Arba’in Nawawi. Kemudian dibacakan kitab Arba’in Nawawi dari awal hingga akhir dan disimak oleh para santri. Acara ditutup dengan pembacaan ijazah dan diakhiri dengan do’a.



Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Lukman Khakim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar