Artinya: "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Say-yidina Muhammad yang telah
Engkau penuhi hatinya dengan keagungan-Mu, dan telah Engkau penuhi
matanya dengan sifat keindahan-Mu, sehingga ia menjadi senang-gembira,
terbantu dan tertolong; juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.
Limpahkanlah pula kesejahteraan yang banyak kepada mereka semuanya.
Segala puji bagi Allah atas semua itu."
Penjelasan:
Abû 'Abdullah Al-Nu'mân pernah bermimpi melihat Nabi Saw., lalu ia bertanya, "Ya Rasulullah, shalawat manakah yang paling utama?
Beliau menjawab, "Katakanlah...(lalu Baginda Nabi menyebutkan shalawat ini)."
Ada lagi cerita lainnya tentang shalawat ini, seperti yang disebutkan di dalam kitab Dalâ'il al-Khayrât.
Abû 'Abdullah Al-Nu'mân pernah bermimpi melihat Nabi Saw., lalu ia bertanya, "Ya Rasulullah, shalawat manakah yang paling utama?
Beliau menjawab, "Katakanlah...(lalu Baginda Nabi menyebutkan shalawat ini)."
Ada lagi cerita lainnya tentang shalawat ini, seperti yang disebutkan di dalam kitab Dalâ'il al-Khayrât.
Artinya: "Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu,semoga Engkau melimpahkan shalawat kepada
Sayyidina Muham-mad, kepada seluruh nabi dan rasul, serta kepada
keluarga dan sahabat mereka semuanya; serta semoga Engkau mengampuni
dosa-dosaku yang telah lalu dan Engkau memelihara diriku dari dosa- dosa
yang tersisa."
Penjelasan:
Shalawat ini berasal dari Sayyid Ibrâhîm Al-Matbulî
Shalawat ini berasal dari Sayyid Ibrâhîm Al-Matbulî
Artinya: "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada Sayyidina
Muhammad, yang pemaaf dan penyayang,. serta yang mempunyai akhlak yang
agung; juga kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan isteri-isterinya
di setiap saat sebanyak jumlah semua yang baru dan yang lama."
Penjelasan:
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan shalawat Al-Ra'ûf al-Rahîm. Sayyid Ahmad Al-Shâwî mengatakan, "Shalawat ini termasuk sighat shalawat yang paling mulia. Oleh karena itu, seyogyanya diperbanyak membacanva."
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan shalawat Al-Ra'ûf al-Rahîm. Sayyid Ahmad Al-Shâwî mengatakan, "Shalawat ini termasuk sighat shalawat yang paling mulia. Oleh karena itu, seyogyanya diperbanyak membacanva."
Artinya: "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada Sayyidina
Muhamad dan kepada ke-luarganya, sebanyak jumlah nikmat Allah dan
karunia-Nya."
Penjelasan:
Shalawat di atas lebih dikenal dengan sebutan shalawat Al-In'âm. Khasiatnya adalah seperti yang dikatakan oleh Sayyid Ahmad Al-Shâwî, yakni membuka pintu kenik-matan dunia dan akhirat bagi pembacanya, sementara pahalanya tidak terhingga.
Shalawat di atas lebih dikenal dengan sebutan shalawat Al-In'âm. Khasiatnya adalah seperti yang dikatakan oleh Sayyid Ahmad Al-Shâwî, yakni membuka pintu kenik-matan dunia dan akhirat bagi pembacanya, sementara pahalanya tidak terhingga.
Artinya: "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada cahaya yang berkilau, bulan yang
memancar, purnama yang naik, hujan yang melimpah, pertolongan yang luas,
kekasih yang menolong, Nabi yang membuat undang-undang, Rasul yang
menjelaskan, orang yang diperintah yang taat, kawan bicara yang
mendengarkan, pedang yang tajam, hati yang khusyuk, mata yang
mengucurkan airmata, yakni Sayyidina Muhammad; juga kepada keluarganya
dan anak-anaknya yang mulia; kepada sahabat-sahabatnya yang agung; serta
kepada para pengikutnya diantara ahli sunnah dan Islam."
Artinya: "Ya
Allah limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Sayyidina Muhammad,
shalawat yang dengannya dituliskan garis-garis, dilapangkan dada, serta
dimudahkan segala urusan, berkat rahmat dari-Mu, duhai Tuhan Yang Maha
Pengampun, serta kepada keluarga dan para sahabatnya."
Artinya: "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muuhammad dan
orang-orang yang menolongnya, sebanyak jumlah apa yang Engkau ketahui
dari permulaan urusan sampai akhirnya, serta kepada keluarga dan
Sahabat-sahabatnya."
Penjelasan:
Shalawat ini dan dua shalawat sebelumnya (no. 67 dan 68) bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Rifâ'i ra. dan termasuk shalawat Al-Jawâmi' al-Kawâmil (kumpulan kesempurnaan).
Dikatakan bahwa, barangsiapa yang membacanya (yang mana saja dari ketiganya) sesudah salat shubuh atas niat dan keinginan apa saja, niscaya akan diperolehnya dengan izin Allah.
Shalawat ini dan dua shalawat sebelumnya (no. 67 dan 68) bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Rifâ'i ra. dan termasuk shalawat Al-Jawâmi' al-Kawâmil (kumpulan kesempurnaan).
Dikatakan bahwa, barangsiapa yang membacanya (yang mana saja dari ketiganya) sesudah salat shubuh atas niat dan keinginan apa saja, niscaya akan diperolehnya dengan izin Allah.
Artinya: "Ya
Allah, dengan-Mu aku bertawassul, dari-Mu aku meminta, kepada-Mu dan
karena-Mu dan karena-Mu-bukan karena sesuatu Diri-Mu aku rindu. Aku
tidak meminta dari-Mu selain Diri-Mu dan tidak meminta dari-Mu kecuali
kepada-Mu.
Ya Allah, aku bertawassul kepada-Mu dalam perkenan itu dengan wasilah, yang teragung dan keutamaan yang ter-besar; yakni Sayyidina Muhammad, manusia pilihan, orang yang suci dan diridhai, serta Nabi pilihan. Dengannya aku memohon kepada-Mu agar Engkau memberikan shalawat kepadanya dengan shalawat yang bersifat abadi, lestari, dan mandiri; serta bersifat Ilahiyah dan Rabbaniyah, dimana ia menyaksikan bagiku hal itu di dalam mata ke-sempurnaanya dengan kesaksiannya makrifat terhadapanya; juga kepada keluarganya dan para saha-batnya. Sebab, Engkaulah penolong atas itu. Tiada upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. "
Ya Allah, aku bertawassul kepada-Mu dalam perkenan itu dengan wasilah, yang teragung dan keutamaan yang ter-besar; yakni Sayyidina Muhammad, manusia pilihan, orang yang suci dan diridhai, serta Nabi pilihan. Dengannya aku memohon kepada-Mu agar Engkau memberikan shalawat kepadanya dengan shalawat yang bersifat abadi, lestari, dan mandiri; serta bersifat Ilahiyah dan Rabbaniyah, dimana ia menyaksikan bagiku hal itu di dalam mata ke-sempurnaanya dengan kesaksiannya makrifat terhadapanya; juga kepada keluarganya dan para saha-batnya. Sebab, Engkaulah penolong atas itu. Tiada upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. "
Artinya: "Ya
Allah limpahkanlah shalawat atas Ahmad, utusan-Mu. Aku memohon
kepada-Nya, ya Allah, dengannya, dan dengannya aku memohon kepada-Mu;
agar Engkau melimpahkan shalawat kepadanya; dengan shalawat yang hakiki,
untuk mengkhususkan dengannya, yang umum dalam seluruh kesatuan huruf
dan nama serta dalam seluruh tingkatan akal dan ilmu; dengan shalawat
yang berkesinambungan, yang tidak mungkin dipisahkan dengan cara dicoba
atau sara lainnya, bahkan mustahil secara akal maupun naqli; juga kepada
keluarga dan para sahabatnya. Limpahkanlah pula kesejahteraan yang
banyak kepadanya."
Penjelasan
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya berasal dari sumber yang sama yaitu, dari 'Arif Rabbanî, Sayyid Muhammad Wafâ' Al-Syadzili r.a., yang saya nukil dari kitab Masâliku al-Hunafâ'.
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya berasal dari sumber yang sama yaitu, dari 'Arif Rabbanî, Sayyid Muhammad Wafâ' Al-Syadzili r.a., yang saya nukil dari kitab Masâliku al-Hunafâ'.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah Shalawat, Salam, dan berkah, kepada orang yang karenanya seluruh alam menjadi mulia; limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada Sayyidina Muhammmad yang Engkau tampakkan dengannya petunjuk kebajikan, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah kepada Sayyidina Muhammad yang telah menjelaskan bagian terkecil dari Al-Quran, limpahkanlah Shalawat, salam, dan berkah kepada Sayyidina Muhammad, pemimpin orang-orang terkemuka dan penyebab keberadaan setiap manusia, dan limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada Sayyidina Muhammad yang membangun tiang-tiang syariat bagi alam manusia dan jin, yang menjelaskan perilaku tarekat bagi orang-orang yang bertanya, dan yang merumuskan ilmu-ilmu hakikat bagi orang-orang arif
Limpahkanlah ya Allah, shalawat, salam, dan berkah kepadanya dengan shalawat yang sesuai dengan kedu-dukannya yang mulia dan derajatnya yang tinggi. Lim-pahkanlah kesejahteraan yang banyak dan selalu. Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada Sayyidina Muhammad yang telah menghiasi mah-ligai hati, menampakkan rahasia yang gaib, dan pintu semua yang dipinta. Limpahkanlah ya Allah, shalawat dan salam kepadanya selama matahari menyinari alam Lim-pahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada orang yang telah mengucapkan kepada kami dengan ban-tuannya, kedermawanan. Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang mendekatkan orang-orang jauh diantara kami ke hadirat Rabbaniyah, dan membawa orang-orang yang dekat dari kami ke maqam ilahiah yang tidak berujung. Limpahkanlah ya Allah, sha-lawat kepadanya dengan shalawat yang melapangkan dada, memudahkan urusan, dan menyingkap tabir, serta limpahkanlah pula kesejahteraan yang banyak, sampai Hari Kiamat. Amin."
Penjelasan
Shalawat di atas adalah yang dipakai oleh Sayyid Mushtafa Al-Bakrî dl saat mengakhiri wirid-nya yang dikenal dengan Wird al-Sikhr.
Shalawat di atas adalah yang dipakai oleh Sayyid Mushtafa Al-Bakrî dl saat mengakhiri wirid-nya yang dikenal dengan Wird al-Sikhr.
Artinya: "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad dengan semua
shalawat yang Engkau sukai baginya, dan dalam setiap waktu yang Engkau
sukai atasnya.
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Sayyidina Muhammad dengan semua kesejahteraan yang Engkau sukai baginya, dan dalam setiap waktu yang Engkau sukai atasnya, Shalawat dan salam semoga selalu (tercurah) menurut keabadian-Mu, sebanyak jumlah yang Engkau ketahui, setimbang dengan apa yang Engkau ketahui, se-penuh apa yang Engkau ketahui, dan sebanyak tinta ka-limat-Mu, serta berlipat-lipat ganda dari itu.
Ya Allah, bagi-Mu-lah pujian dan syukur sebanyak itu pula, atas semua itu dan di dalam semua itu; juga kepada ke-luarganya, sahabat-sahabatnya dan saudara-saudaranya."
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Sayyidina Muhammad dengan semua kesejahteraan yang Engkau sukai baginya, dan dalam setiap waktu yang Engkau sukai atasnya, Shalawat dan salam semoga selalu (tercurah) menurut keabadian-Mu, sebanyak jumlah yang Engkau ketahui, setimbang dengan apa yang Engkau ketahui, se-penuh apa yang Engkau ketahui, dan sebanyak tinta ka-limat-Mu, serta berlipat-lipat ganda dari itu.
Ya Allah, bagi-Mu-lah pujian dan syukur sebanyak itu pula, atas semua itu dan di dalam semua itu; juga kepada ke-luarganya, sahabat-sahabatnya dan saudara-saudaranya."
Penjelasan
Shalawat ini berasal dari Sayyid Murtadhâ Al-Zubaydi.
Shalawat ini berasal dari Sayyid Murtadhâ Al-Zubaydi.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang menjadi pintu yang disaksikan bagi kami di sisi Allah, dan yang menjadi tirai yang tertutup di sisi musuh-musuhnya juga kepada keluarga dan para sahabatnya."
Artinya: "Ya
Allah, aku memohon dengan asma-Mu yang agung yang tertulis dari cahaya
Wajah-Mu yang Maha-tinggi dan Mahabesar; yang kekal dan abadi, di dalam
kalbu Rasul dan Nabi-Mu, Muhammad; aku memohon dengan asma-Mu yang agung
dan tunggal dengan kesatuan yang manuggal, yang Maha Agung dari
kesatuan jumlah, dan yang Maha Suci dari setiap sesuatu -dan dengan hak
Bismillâhirrahmânirrahîmi, Qul Huwallâhu ahad, Allâhu al-Shamad, lam
Yalid walam Yûlad, walam Yakun lahu Kufwân Ahad, semoga Engkau
melimpahkan shalawat kepada junjungan kami, Muhammad, rahasia kehidupan
yang ada, sebab terbesar bagi yang ada, dengan shalawat yang menetapkan
iman dalam hatiku, dan mendorongku agar menghafalkan Al-Quran,
memberikan pemahaman bagiku dari ayat-ayatnya, mem-bukakan bagiku
dengannya cahaya surga dan cahaya nikmat, serta cahaya pandangan kepada
wajah-Mu yang mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Limpahkan
pula salam sejahtera kepadanya."
Penjelasan:
Shalawat ini dan yang sebelumnya (no.74) adalah berasal dari Al-'Arif Billâh Sayyid Taqiyyuddin Al-Hanbalî.
Shalawat ini dan yang sebelumnya (no.74) adalah berasal dari Al-'Arif Billâh Sayyid Taqiyyuddin Al-Hanbalî.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar