"Ketahuilah, bahwa tashawuf itu ialah patuh mengamalkan perintah dan menjauhi larangan lahir dan bathin sesuai dengan ridha-Nya, bukan sesuai dengan ridhamu" (Asy-Syaikh Ahmad At-Tijani, Jawahirul Ma'ani, 2 : 84)

Kamis, 17 Januari 2013

Dzikir Versus HP

Kalimat ini adalah judul sebuah lagu yang dikumandangkan Group Nasyid Akapela Sintesa pada suatu acara tabligh akbar bersama Ustadz  Yusuf Mansur. Mungkin fenomena ini banyak kita rasakan, betapa kita setiap waktu HP (handphone) ini selalu menemani dalam setiap kegiatan kita. Bahkan mungkin kebersamaannya dengan kita melebihi suami atau istri dan anak kita.Masjoen kebetulan sempat foto bersama dengan group akapela tersebut.
Sungguh dahsyat ya! Saking pentingnya terkadang kita harus balik lagi ke rumah saat kita sudah di jalan sedangkan HP ketinggalan. Apapun alasannya, namun fenomena HP ini sudah merambah di kehidupan kita. Bahkan anak-anak kita yang masih kecil pun sudah familiar dengan benda yang bernama HP.
Kelihatannya sudah hal lumrah atau wajar bila saat ini oarng menenteng HP kemana-mana, meskipun bunyinya terkadang mengganggu konsentrasi, sehingga harus dinonaktifkan. Contoh pada saat acara resmi wisuda atau meeting resmi biasanya MC selalu mengingatkan akan yang membawa HP harap dimatikan. Maksudnya HPnya dinonaktifkan. Kalau yang membawa HP harap dimatikan kan cilaka hehehe. Atau kalu pas mau sholat jamaah biasanya imam juga mengingatkan agar HP dinonaktifkan dulu. Kalau pas Masjoen ngamen di kampus biasanya mengingatkan kepada mahasiswa agar HPnya pada nada getar (silent). Bagi HP yang belum bisa nada getar tolong dilempar biar bisa bergetar hahaha.
Fenomena ini menunjukkan bahwa hampir setiap waktu jari kita menyentuh keypad HP, mata kita melototin SMS yang masuk, tangan kita mengangkat telpon masuk, telinga kita mendengarkan percakapan di HP. Sampai-sampai banyak yang rela mati kecelakaan karena pas nyetir sambil mengangkat gagang HP.
Itulah fenomena! Sebagai manusia kita diwajibkan untuk selalu dzikir kepada Tuhan. Dzikir berarti ingat kepada Allah SWT dimanapun kita berada. Artinya bahwa seluruh elemen tubuh ini harus senantiasa bersandar kepadaNya, bahwa tidak ada kekuatan yang menandingi kekuatan Allah SWT. Sebagai seorang hamba tentu wajib bagi kita untuk senantiasa mengabdi kepada Yang Maha Kuasa.
Apapun kondisi kita, sehebat apaun kita tentu pasti punya kelemahan. Disitulah pentingnya untuk senantiasa ingat Tuhan agar kelemahan dan kekurangan kita ditutupi oleh kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Kalau jari kita, tangan kita, mulut kita, telinga kita, pikiran kita bisa nyambung ke sinyal HP, mosok kita tidak bisa nyambung ke sinyal Allah SWT.
http://jejaring.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar