"Ketahuilah, bahwa tashawuf itu ialah patuh mengamalkan perintah dan menjauhi larangan lahir dan bathin sesuai dengan ridha-Nya, bukan sesuai dengan ridhamu" (Asy-Syaikh Ahmad At-Tijani, Jawahirul Ma'ani, 2 : 84)

Rabu, 16 Januari 2013

HAKEKAT TALQIN DZIKIR THARIQAH

Orang yang mengambil Talqin dzikir dari seorang Muqoddam/Mursyid, ia mendapatkan hakikat Idul Fitri ( kembali ke Pencipta ). Itulah proses pembelajaran ruhani kita baik lahir maupun bathin. Proses kembalinya manusia ke Pencipta dikiaskan dengan bahasa simbol, sebagaimana awal mula kejadian manusia (yaitu seperti bayi dalam kandungan) Hal ini sesuai dengan Firman Alloh swt :
" Dan sesungguhnya kamu datang kepada kami sendirian sebagaimana kami ciptakan kamu pada mulanya (awal penciptaan)...." ( QS. AL-ANAM 6: 94 )
 
" Kamu akan kembali menemui-Nya, sebagaimana ia menciptakan pada mulanya (bayi dalam kandungan) "( QS. Al-A'Araf 7: 29 )
 
Karena Itulah semua adalah kewajiban bagi setiap makhluk untuk mendapatkan Idul Fitri ( hakikat talqin dzikir ), Karena itu Mursyid/Muqoddam sedang membolak-balikan diri kita. Maka dari itu tinggalkan Anjing peliharaan kita ( sifat madzmummah/hewani ) dipintu Gua Hiro ( qolbu ) karena didalam itu ada hakikat mursyid/muqoddam ( sifat mahmudah ) sehingga kita akan terbebas dari hijab ( Khulu jannah bighoiri hisab )
 
Dengan dibersihkannya sifat-sifat Egoisme / Akuisme ( syifat mazmummah ) maka munculah sifat mahmudah yaitu hadirnya Guru ( lambang dari syifat Mahmudah ) itulah wasilah seorang Mursyid
jika ada yang belum kita fahami, berarti memang belum haq kita untuk memahaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar